Procurement yang semula dilakukan secara manual kini mulai menggunakan sistem elektronik yang berbasis internet. Oleh karena itulah istilahnya pun sedikit mengalami perubahan menjadi e-procurement yang merupakan kependekan dari electronic procurement. Dibanding procurement konvensional, e procurement Indonesia lebih cocok dengan masa kini di mana penggunaan teknologi dan internet semakin masif.
Pengertian dan Manfaat
Procurement, yaitu proses pengadaan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan atau instansi merupakan aktivitas wajib. Pasalnya, aktivitas pengadaan barang dan jasa inilah yang menunjang kegiatan bisnis dan operasional suatu perusahaan. Artinya, perusahaan atau instansi tidak akan dapat melakukan kegiatan operasionalnya tanpa adanya proses pengadaan barang dan jasa ini. Pengadaan barang dan jasa (procurement) mulanya dilakukan secara manual, tetapi kini mulai mengalami perubahan berkat perkembangan teknologi. Procurement yang dalam sistemnya melibatkan perangkat elektronik dan jaringan internet disebut dengan electronic procurement yang kemudian disingkat menjadi e-procurement. E procurement Indonesia dapat memberikan banyak manfaat yang tidak dapat diberikan oleh procurement konvensional yang dilakukan secara manual. Secara umum, manfaat e procurement ada empat, yaitu dapat mempermudah interaksi antara penyedia jasa dan pengguna (perusahaan); mengurangi kontak fisik untuk mengurangi risiko terjadinya KKN (korupsi, kolusi, nepotisme); menghemat biaya operasional pengadaan barang dan jasa; serta meminimalkan human error.
E procurement Indonesia dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik serta jaringan internet. Oleh karena itulah kontak fisik antara perusahaan dengan penyedia jasa dapat dikurangi. Sebagai gantinya, segala aktivitas pengadaan barang seperti rencana pembelian, data transaksi yang sedang berlangsung, serta setiap transaksi yang telah dilakukan tercatat dalam sistem. Oleh karena itulah sistem e-procurement dapat meningkatkan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa. Di samping meningkatkan transparansi dalam bertransaksi, sistem e-procurement juga dapat meminimalkan human error (kesalahan yang dilakukan manusia). Karena proses pengadaan barang dan jasa memiliki banyak tahapan dengan banyak pihak terlibat, kesalahan dapat terjadi dalam sistem procurement manual. Namun, kesalahan tersebut dapat diminimalkan dengan penggunaan teknologi. Mengenal E Procurement Indonesia Lebih Dalam